Peran cuaca didalam suatu penerbangan selalu
dihubungkan kedalam tiga level ketinggian penerbangan yang ada, yaitu :
1.
Level rendah
Pesawat
terbang berukuran kecil dan helikopter, paling banyak melakukan penerbangan rendah. Penerbangan
rendah sangat tinggi sensitifitasnya kepada cuaca karena di lapisan udara
dibawah 3 km, cuaca sangat beragam dan sangat berubah-ubah. Penerbangan rendah
umumnya berada di bawah dan di bagian bawah awan, sehingga pesawat yang
melakukan penerbangan rendah menemui banyak perubahan arah dan kecepatan angin,
dan masuk-keluar bagian bawah awan yang umumnya bergolak-galik. Biasanya dalam
penerbangan rendah digunakan aturan terbang visual (Visual Flight Rules = VFR)
yaitu batasan-batasan (kondisi cuaca) yang dipersyaratkan suatu penerbangan
boleh dilakukan secara visual.
2.
Level tengah
Penerbangan
level tengah
adalah penerbangan pada paras tengah antara 3 km dan 8 km. Penerbangan pada
paras tersebut masih mengalami banyak perubahan arah dan kecepatan angin,
masuk-keluar di bagian tengah dan bagian atas awan, serta dalam udara bersuhu
sekitar 0 oC dan atau di atas paras beku (paras dengan suhu 0 oC),
serta dalam udara bertekanan rendah. Penerbangan tengah sering melewati dan
terbang di dalam serta di puncak awan.
Pengaruh
awan Kumulus tinggi dan Kumulonimbus masih cukup besar. Peng-es-an mudah
terjadi dalam paras penerbangan level
tengah dimana
selain suhu udaranya rendah kadar air dalam udara msih
cukup tinggi. Oleh karena itu informasi tentang kedua jenis awan tersebut
sepanjang jalur dan wilayah penerbangan sangat diperlukan.
3.
Level tinggi
Penerbangan
level tinggi
adalah penerbangan yang lebih tinggi dari 8 km. Umumnya berada pada paras di
atas awan. Pengaruh cuaca di bawahnya kecil kecuali di atas siklon tropik yang
kuat. Angin setempat umumnya tidak banyak perubahan; tetapi suhu udara sangat
rendah. Peng-es-an masih mungkin terjadi utamanya di bagian paras paling bawah
yang masih mengandung banyak uap air.
Penerbangan
level tinggi
umumnya melakukan penerbangan jauh dan lama. Perubahan cuaca yang dirasakan
adalah perubahan yang berkaitan dengan perubahan tempat, utamanya bagi
penerbangan di kawasan lintang tinggi atau penerbangan yang menuju kearah
meridional (utara – selatan). Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan
ketinggian tekanan, ketinggian potensial, dan perubahan suhu.
Apabila
penerbangan dilakukan pada paras tekanan tetap, pesawat dapat mengalami
perubahan ketinggian dan bila terbang dalam paras ketinggian tetap, pesawat
terbang mengalami perubahan tekanan. Perubahan arah dan kecepatan angin, dan
juga perubahan suhu berkaitan dengan perubahan tekanan atau ketinggian
tersebut. Bila penerbangan di atas kawasan khatulistiwa maka sepanjang
penerbangan tidak banyak mengalami perubahan tekanan sebaliknya penerbangan
yang melintas dari arah khatulistiwa ke arah kutub atau sebaliknya mengalami
perubahan tekanan yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar