Pada dasarnya, ada empat buah gaya
yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang mengangkasa, yaitu :
-
Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya
gravitasi bumi. - Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
- Gaya ke depan yang disebabkan oleh dorongan mesin / engine
- Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara
dimana :
Thrust, adalah gaya dorong yang dihasilkan oleh mesin (powerplant) / baling-baling. Gaya ini kebalikan dari gaya tahan (drag). Sebagai aturan umum, thrust beraksi paralel dengan sumbu longitudinal.
Drag, adalah gaya ke belakang, menarik mundur, dan disebabkan oleh gangguan aliran udara oleh sayap, fuselage, dan objek-objek lain. Drag kebalikan dari thrust, dan beraksi kebelakang paralel dengan arah angin relatif (relative wind).
Weight / Gravity, adalaha gaya berat atau kombinasi berat dari muatan pesawat itu sendiri, awak pesawat, bahan bakar, dan kargo atau bagasi. Weight menarik pesawat ke bawah karena gaya gravitasi. Weight melawan lift (gaya angkat) dan beraksi secara vertikal ke bawah melalui center of gravity dari pesawat.
Lift, adalah gaya angkat melawan gaya dari weight, dan dihasilkan oleh efek dinamis dari udara yang beraksi di sayap, dan beraksi tegak lurus pada arah penerbangan melalui center of lift dari sayap.
Jika pesawat hendak bergerak mendatar dengan suatu percepatan, maka gaya ke depan harus lebih besar daripada gaya hambatan dan gaya angkat harus sama dengan berat pesawat. Jika pesawat hendak menambah ketinggian yang tetap, maka resultan gaya mendatar dan gaya vertical harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa gaya ke depan sama dengan gaya hambatan dan gaya angkat sama dengan berat pesawat.
Bagaimana
pesawat udara dapat terbang?
Pada
dasarnya, sayap lah yang memberi gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang,
sedangkan engine hanya memberi gaya dorong (thrust) untuk bengerak maju. Jadi,
kesimpulan mudahnya adalah bahwa pesawat udara (bukan pesawat antariksa) dapat
terbang karena memiliki sayap.
Bagaimana
gaya angkat (lift) dapat terbangkit di sayap?
Secara
mudah dapat dijelaskan bahwa gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan
tekanan di permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Singkatnya, gaya angkat
akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap lebih tinggi dari tekanan diatas
permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadi karena perbedaan kecepatan
aliran udara diatas dan dibawah permukaan sayap.
Dapat
juga di jelaskan bahwa Pesawat bisa terbang karena ada momentum dari
dorongan horizontal mesin pesawat (Engine), kemudian dorongan engine tersebut
akan menimbulkan perbedaan kecepatan aliran udara dibawah dan diatas sayap
pesawat.
Kecepatan udara diatas sayap akan lebih besar dari dibawah sayap di karenakan jarak tempuh lapisan udara yang mengalir di atas sayap lebih besar dari pada jarak tempuh di bawah sayap, waktu tempuh lapisan udara yang melalui atas sayap dan di bawah sayap adalah sama.
Menurut
hukum Bernoully, kecepatan udara besar menimbulkan tekanan udara yang kecil,
sehingga tekanan udara di bawah sayap menjadi lebih besar dari sayap pesawat
bagian atas, sehingga akan timbul gaya angkat (Lift) yang menjadikan pesawat
itu bisa terbang.
SISTIM KEMUDI PESAWAT TERBANG
Sistem
kemudi pesawat terbang dipergunakan untuk melakukan manuver. Pada saat pesawat
akan bermanuver ke arah kanan maka tuas kemudi digerakkan ke arah kanan, begitu
juga saat pesawat akan bermanuver ke kiri, maka tuas kemudi digerakkan ke arah
kiri.
1. ROLLING
Adalah gerakan manuver ke kanan ataupun kekiri melalui tuas kemudi oleh pilot ditentukan bilah aileron di kedua
ujung sayap utama.
2. PITCHING
Jika gagang kemudi di tarik atau didorong pesawat akan menanjak atau menukik. Penentu gerakan ini adalah bilah kemudi elevator yang terletak di kedua bilah sayap ekor horizontal.
Jika gagang kemudi di tarik atau didorong pesawat akan menanjak atau menukik. Penentu gerakan ini adalah bilah kemudi elevator yang terletak di kedua bilah sayap ekor horizontal.
3. YAWING
Jika pedal kiri atau kanan diinjak, pesawat akan bergerak maju ke kiri atau ke kanan. Dalam hal ini yang bergerak adalah bilah rudder. Posisinya di belakang sayap tegak ( Vertical stabilizer ).
Jika pedal kiri atau kanan diinjak, pesawat akan bergerak maju ke kiri atau ke kanan. Dalam hal ini yang bergerak adalah bilah rudder. Posisinya di belakang sayap tegak ( Vertical stabilizer ).
Jadi
bisa disimpulkan bahwa pergerakan pesawat terbang dikendalikan melalui
tuas kemudi oleh pilot dimana pergerakan tersebut untuk bermanuver
(ROLL) yang ditentukan oleh bilah aileron di kedua ujung sayap utama,
untuk menanjak atau menukik (PITCH) ditentukan oleh bilah elevator yang
terletak di kedua sayap ekor horizontal dan untuk bergerak maju ke kanan
atau ke kiri (YAW) ditentukan oleh bilah rudder yang terletak di
belakang sayap tegak (vertical stabilizer).
mantap.....
BalasHapusSip
BalasHapus