Manusia
secara sadar maupun tidak sadar memiliki kebutuhan yang sangat banyak
dibandingkan dengan sumber daya yang jumlahnya terbatas.
Dengan
alasan itu maka manusia harus bisa memilih dan menentukan mana kebutuhan yang
di anggap paling penting dan paling utama dibandingkan dengan kebutuhan yang
lain.
Skala
prioritas adalah suatu daftar bermacam - macam kebutuhan yang disusun
berdasarkan tingkat kepentingannya, yaitu dari yang paling penting sampai
dengan kebutuhan yang dapat ditunda pemenuhannya.
Langkah
- langkah dalam membuat skala prioritas adalah sebagai berikut :
a.
Mencatat/melihat semua kebutuhan yang ada.
b.
Membuat urutan kebutuhan / kepentingan berdasarkan tingkat urgensinya.
c.
Membuat beberapa catatan kebutuhan alokasi dana yang ada.
d.
Memilih catatan kebutuhan yang paling memberi manfaat secara optimal.
e.
Belanja sesuai dengan daftar yang telah ditentukan.
Ada
4 hal yang perlu dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan skala
prioritas, yaitu:
1.
Tingkat Urgensi
2.
Kesempatan yang Dimiliki
3.
Pertimbangan Masa Depan
4.
Kemampuan Diri
1.
Tingkat Urgensi
yaitu
bagaimana menentukan pilihan yang harus didahulukan selain harus perlu dipertimbangkan
sampai seberapa jauh tingkat kepentingan hal tersebut.
Contohnya
pelayanan yang diberikan terhadap Uncompanied Minor (UM), Wheel Chair, orang
sakit ataupun orang-orang memerlukan penangan khusus didalam suatu
penerbangan.
2.
Kesempatan yang Dimiliki
adalah
apabila suatu kebutuhan hanya dibutuhkan pada saat itu saja, maka hal itu perlu
dipertimbangkan untuk didahulukan.
Contohnya
kondisi / keadaan darurat, maka keselamatan merupakan hal yang paling
diutamakan.
3.
Pertimbangan Masa Depan
adalah
suatu kondisi dalam menghadapai pilihan yang sulit, maka faktor masa depan juga
perlu dipertimbangkan.
Contohnya aspek keselamatan penerbangan terhadap masa
depan maskapai
4.
Kemampuan Diri
adalah
kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan.
Contohnya
kemampuan didalam melayani penumpang, dalam hal ini jangan pernah memberikan
janji kepada penumpang diluar kemampuan kita bekerja sebagai seorang maskapai.
Keselamatan Penerbangan VS
Kenyamanan Penerbangan
Mana yang
lebih penting, Keselamatan penerbangan atau Kenyamanan Penerbangan?
Kalau kita
sebagai orang yang bekerja dibidang penerbangan pasti memilih keselamatan akan
tetapi kalau kita sebagai penumpang pasti memilih kenyamanan seperti yang dijanjikan
oleh pihak maskapai.
Dewasa ini
arti keselamatan penerbangan dan pelayanan kenyamanan didalam penerbangan
hampir beda tipis karena kedua-duanya harus dimunculkan berbarengan oleh
perusahaan penerbangan agar bisa berkompetisi didalam menarik minat
customernya. Akan tetapi kenyataannya maskapai saat ini seolah hanya pingin
memanjakan penumpangnya saja dengan memberikan pelayanan terbaik tanpa
memikirkan aspek keselamatan yang ada. Hal inilah yang memaksa pemerintah
melalui mentri perhubungan menerapkan sanksi yang tegas terhadap pihak maskapai
yang tidak memperhatikan keselamatan penerbangan melalui UU No 1 tahun 2009
tentang penerbangan.
Ada pepatah
yang mengatakan pelanggan adalah raja, itu memang benar. Didalam ilmu ekonomi
tidak ada penumpang maka suatu perusahaan bisa akan tutup, akan tetapi didalam
hal ini seorang penumpang juga harus sadar akan arti penting standar
keselamatan yang yang diterapkan oleh perusahaan penerbangan.
Standar
keselamatan yang diterapkan oleh pihak maskapai berdasarkan UU penerbangan yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan juga dari organisasi penerbangan dunia, ICAO.
Sehingga
dapat dikatakan jikalau keselamatan sudah terjamin maka kenyamanan yang
dijanjikan oleh perusahaan penerbangan akan dapat diberikan.
Berikut ada
beberapa standar keselamatan yang diterapkan selama didalam penerbangan yang
harus diperhatikan sebagai seorang penumpang terkait dengan kenyamanan yang akan
didapatkannya, yaitu:
1. Lampu
petunjuk
Ada beberapa
lampu petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :
-
Lampu tanda
dilarang merokok
-
Lampu tanda
kenakan sabuk pengaman
2. Pintu
darurat
Ada beberapa
kategori orang yang tidak boleh duduk dekat pintu darurat, seperti :
-
Orang yang
sudah tua dan butuh bantuan
-
Anak-anak
-
Orang sakit
-
Orang dengan
mental terbelakang
-
Orang dengan
kursi roda
-
Orang cacat
secara fisik termasuk tunanetra
-
Dan
lain-lain yang menjadi kebijakan perusahaan penerbangan
3. Membaca
buku panduan keselamatan bergambar yang terletak didepan kursi penumpang
4. dan
lain-lain
Dengan
adanya beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan skala prioritas di
atas, maka alangkah baiknya apabila kita membuat daftar kebutuhan yang kita
inginkan sebanyak-banyaknya, kemudian urutkan mana yang perlu didahulukan dan
mana yang bisa ditunda tanpa mengabaikan kenyaman penumpang didalam suatu
pelayanan penerbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar