On the Job
Training (OJT) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang
dilaksanakan didunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan dengan
kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya sebagai salah satu syarat utama
untuk menyelesaikan proses pendidikan.
Dalam
kegiatan ini, siswa-siswi penerbangan memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan
semua ilmu yang telah dipelajari di sekolahnya dan mempelajari detail tentang
seluk beluk standar kerja yang profesional didunia penerbangan sehingga pengalaman
ini menjadi bekal dalam menjalani jenjang karir yang sesungguhnya.
Alasan utama
mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai
bidangnya agar didalam pelaksanaannya tidak mengalami kendala yang berarti
dalam penerapan ilmu pengetahuan dasar yang dimilikinya dan kemungkinan besar didalam
proses OJT tersebut siswa mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di sekolah
kejuruannya.
Banyak keuntungan
yang didapatkan saat OJT terutama di dunia penerbangan, seperti :
1. Siswa dapat menambah wawasan
mengenai dunia penerbangan yang sesungguhnya dan meningkatkan keterampilan
serta keahlian dibidangnya.
2. Perusahaan penerbangan ataupun yang
berhubungan dengan dunia penerbangan mendapat bantuan tenaga dari siswa-siswi
yang melakukan OJT.
3. Terjalinnya kerjasama/hubungan baik antara
maskapai dan ground handling dengan dunia pendidikan sehingga sekolah
dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja di bidang
penerbangan.
Dalam proses
pengajuan untuk siswa-siswi OJT terutama di dunia penerbangan, pihak sekolah wajib
mempersiapkannya jauh-jauh hari seperti didaerah mana rencana OJT dan nama maskapai
atau ground handling sudah diberikan ke siswa dikarenakan prosedur dan
kebijakan yang dimiliki oleh pihak maskapai maupun pihak ground handling berbeda-beda
satu sama lainnya.
Akan tetapi saat
ini banyak kegiatan OJT di dunia penerbangan yang terkesan begitu dipaksakan, yang
penting sudah terlaksana dan tidak peduli apakah tempat OJT tersebut sesuai
dengan keinginan siswa atau nama sekolah yang di usung maupun jurusan keahlian
yang selama ini diikuti oleh siswa.
Mengapa hal ini
bisa terjadi?
Ada beberapa
faktor yang menjadi penyebabnya, seperti :
1.
Trend bermunculannya SMK-SMK baru dengan mengusung nama
suatu industri seperti Penerbangan, Pelayaran, Migas, Perbankan, Perhotelan dan
lain sebagainya dengan program Keahlian yang wah punya.
seperti : Airframe Power Plant, Administrasi
Perkantoran yang fokus kepada Administrasi Penerbangan, Multimedia, Perbankan,
Pariwisata, Pelayaran dan sebagainya.
2.
Terbatasnya tempat OJT yang sesuai dengan keinginan
siswa serta visi dan misi dari sekolah itu sendiri.
3.
Satu hal lagi, ada tempat OJT ada yang berbayar dan ada
pula yang gratis dan kebanyakan dari pihak sekolah inginnya yang gratis saja
dengan alasan dunia pendidikan, tentu saja akhirnya dapat tempat seadanya dan
tidak sesuai dengan keinginan dari siswa.
Kesimpulan
1.
Bermunculannya trend SMK ini adalah suatu terobosan
yang bagus asal benar-benar disiapkan segala infrastrukturnya terutama sarana
penunjang keahlian di sekolah.
2.
Jangan hanya mengikuti trend yang berkembang dan
sekedar mengharapkan dari dana BOS pemerintah yang konon mengucur deras
sehingga membuat banyak sekolahsekolah yang tidak bertanggung jawab.
3.
Perlu adanya solusi untuk mengantisipasi lonjakan
jumlah siswa SMK untuk kedepannya yang membutuhkan tempat OJT.
4.
OJT yang akan dilakukan oleh siswa-siswi ini bukan OJT abal-abal,
akan tetapi OJT yang benar-benar mampu memberi nilai tambah dan memberikan
bekal ketrampilan pada anak didik sesuai program keahliannya.
Dan jikalau hal ini tidak terlaksana maka ini sudah
termasuk kedalam suatu pembohongan publik, ironis sekali. Kasihan anak-anak
bangsa, jauh panggang dari api dan jauh antara harapan dengan kenyataan.
Ini bukan perkara mudah
Wasalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar